Jumat, 02 Juni 2017

kehadiran

aku pernah menjadi teduh bagi seseorang ,
menjadi apa yang pertama kali dicari saat ia kuyup ,
basah akan derasnya hujan ,
saat ia tak mampu menahan piluh akan teriknya sang matahari ,

aku pernah menjadi teduh ,
sebelum aku dipaksa berubah ,melebur jadi satu dalam tetes hujan
yang jatuh dan terus jatuh
berulang kali ,lagi dan lagi ,

seumpama kata yang tersusun rapih ,
seindah apapun huruf yang tertulis ,
mungkinkah ia tetap bermakna meski tanpa jeda ?
dapatkah ia dimengerti jika tanpa spasi ?

bukankah kita baru dapat bergerak  bila ada jarak ?
dan dapat saling menyayang jika ada ruang ,
biarkan aku mencintaimu dengan caraku ,
dalam diam yang kusemayamkan bersama seaksara doa ,
memelukmu dalam alunan bait bait doa yang kulantunkan malam ini ,
dan menjagamu lewat kepasrahanku akan tangan tuhan ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar